Sekolah Lintas Iman

Program Sekolah Lintas Iman 2025

Sabtu, 15 Februari 2025 bertempat di Smart Room Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, telah ditandatangani MoU dan MoA Program Sekolah Lintas Iman (SLI). Hadir dalam penandatangan tersebut Rm. Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D. (Rektor Universitas Sanata Dharma), Prof. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D (Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga), Dr. Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. (Rektor Universitas Kristen Duta Wacana) dan Drs. Pande Made Kutanegara, M.Si., Ph.D. (Pengurus Institut Dialog Antariman di Indonesia).


Program SLI yang berlangsung sejak 2009 semula merupakan kerjasama antara Institut DIAN/Interfidei, Fakultas Teologi USD, Fakultas Theologia UKDW dan Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga. SLI lahir dari kebutuhan bersama untuk menyelenggarakan sebuah program serial kuliah kritis-praksis bagi para mahasiswa teologi yang menekankan belajar dari lapangan dan refleksi bersama. Salah satu misi dari Program SLI yang juga disebut “Dialog dalam Aksi” ini adalah “memberi ruang kepada para anak muda, calon pimpinan umat beragama … untuk mendalami apa makna kepedulian agama-agama dalam realitas sosial-masyarakat Indonesia.” Sesuai kesepakatan, masing-masing institusi mengutus setidaknya satu fasilitator, menanggung bersama biaya program serta mengirim 8 peserta/mahasiswa untuk terlibat. Mulai pada tahun 2025 ini, kerjasama Program SLI ditingkatnya level dan keluasannya pada tingkat universitas.



Sebelum penandatanganan MoU dan MoA, dalam sambutan selamat datang, Pendeta. A. Elga Joan Sarapung, Direktur DIAN/Interfidei menjelaskan bahwa SLI dilaksanakan setiap semester genap (Februari – Mei) pada hari Sabtu Pk. 09.00-12.00. Adapun kurikulum SLI terdiri dari 10 persen orientasi lapangan, 60 persen kunjungan lapangan dan live in, serta 30 persen refleksi kritis - kreatif. Dalam pelaksanaannya, SLI selalu mengambil tema yang berbeda setiap tahunnya sesuai dengan konteks dan kebutuhan aktual.

Adapun tema tersebut selama ini, sebagaimana dipresentasikan oleh Rm. Dr. Y.B. Prasetyantha, MSF, salah satu fasilitator, adalah Filantropi dalam Agama-agama (2009/2010); Lingkungan dan Alam dan Iman (2011); Membangun Spiritualitas Hidup Berbangsa (2012); Kecerdasan Mendayagunakan Media dalam mengembangkan Hidup Bermasyarakat Lintas Iman (2013); Kebhinekaan, Demokrasi, dan Hak-hak Warga Negara (2014); Kepedulian & Keberpihakan Lintas Iman untuk Kaum Difabel (2015); Memahami Iman dalam Diferensiasi Identitas dan Referensi Seksualitas (2016); Yogyakarta, City of Tolerance (2017); Politik Bermartabat untuk Indonesia yang Beradab (2018); Ketika Agama dan Media menjadi Alat Politik (2019); Peran Pemuda dalam Merawat Kebhinekaan & Toleransi yang Kritis dan Konstruktif di Masyarakat (2020); Agama dan Covid-19: Peran Orang Muda Lintas-Iman dalam Menumbuhkan kembali Paradigma dan Praktek Beragama yang Menekankan Nilai-nilai Kehidupan (2021); Agama dan Perubahan Iklim: Gerakan Orang Muda Lintas-Iman dalam menghadapi tantangan Perubahan Iklim (2022); Mendorong dan Mengawal lahirnya Pemimpin Indonesia yang Berintegritas dan Berwawasan Kebangsaan (2023); dan Peran Orang Muda Lintas Iman dalam Menegakkan Demokrasi Pancasila di Tengah Tantangan Kekuasaan yang Rakus (2024).


Setelah penandatanganan MoU dan MoA serta sambutan singkat dari pihak-pihak yang terlibat, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan dan pertemuan pertama SLI keenambelas. Adapun tema yang menjadi perhatian SLI XVI tahun 2025 ini adalah Peran Orang Muda Lintas Iman dalam Membangun Budaya dan Keterampilan Mengelola Sampah di Yogyakarta yang (tidak) Istimewa. SLI XVI akan berlangsung dari tanggal 15 Februari hingga 24 Mei 2025.

Y.B. Prasetyantha, MSF (Dosen Fakultas Teologi USD)