Berita

Menghidupkan Semangat Belajar di Ketapang: Pengalaman Mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma dalam Mendampingi Anak-Anak di Daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar)

03/03/2025 WIB

     MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) adalah sebuah kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Asistensi Mengajar dalam MBKM adalah salah satu bentuk program di mana mahasiswa diberi kesempatan untuk menjadi asisten guru di tingkat pendidikan dasar, menengah, atau atas. SD Usuba Simpang Hulu dan SD Usaba Simpang Dua, menjadi tempat perjuangan yang penuh semangat dan harapan bagi mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma dalam mendampingi anak-anak. Hadirnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma menjadi titik balik yang mampu menumbuhkan semangat belajar anak-anak. Mahasiswa yang diterjunkan di daerah ini terbagi menjadi dua kelompok, diantaranya Elisabet, Tyas, Vinsi, Mesak, Diaz, Monika, Alma, Ousten, Lisa, dan Naomi yang didampingi oleh dosen pendamping Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ, M.A. dan Ibu Ignatia Esti Sumarah, M. Hum.

     
     Banyak pengalaman yang dialami oleh mahasiswa yang dimulai dari kedatangannya yang diterima baik oleh masyarakat, khususnya di lingkungan Pastoran. Kegiatan rutin banyak dilakukan selama mereka menjalankan magang tersebut dengan setiap pagi hingga siang pergi ke sekolah untuk mengajar dan membantu para guru. Jarak sekolah dari tempat mereka tinggal sangat dekat, hanya saja terpisah oleh jalan raya. Kegiatan sepulang sekolah para mahasiswa selalu mengadakan bimbingan belajar untuk anak-anak SD dari pukul 15.00 - 17.30. Selain aktif dalam kegiatan sekolah, mahasiswa PGSD juga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bersama dengan OMK dan Romo dengan melaksanakan kunjungan stasi di hari Minggu. Para mahasiswa juga berkesempatan menyaksikan acara adat Pelantikan Kepala Suku baru serta berkesempatan untuk mencicipi makanan khas daerah sana, seperti concong, ketopong, lemang, ubi tumbuk, dan kopi. Adapun makanan yang tidak biasa, seperti ular sawah, labi-labi, tupai, bubur pedas juga dicicipi oleh mahasiswa. Pengalaman yang berharga tersebut tentunya tidak akan pernah terlupakan oleh para mahasiswa PGSD.



     Kegiatan Literasi Numerasi juga ditumbuhkan oleh mahasiswa PGSD di sekolahnya masing-masing. Mereka saling berusaha dalam menumbuhkan semangat membaca dan berhitung anak-anak di daerah Ketapang. Penjelasan materi, pemberian latihan soal dalam bentuk bacaan dan hitungan matematika serta pembahasan soal telah dilakukan oleh mahasiswa PGSD dalam membangun kemampuan anak-anak. Tentunya kegiatan Literasi Numerasi tersebut sangat memberikan dampak positif bagi perkembangan pengetahuan anak-anak di daerah Ketapang.

     Pengalaman mereka ini membuktikan bahwa semangat mahasiswa PGSD dalam menumbuhkan semangat pendidikan di daerah Ketapang sangatlah kuat dan ditekuni. Mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga memberi harapan baru di tengah kehidupan yang penuh tantangan. Mereka telah menanamkan semangat yang akan terus membara dalam diri siswa dan masyarakat, mendorong anak-anak untuk terus berjuang meraih mimpi yang besar.

 kembali