FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Talkshow Tionghoa dalam Bingkai Ke-Indonesiaan

Sabtu (16/2) telah diselenggarakan talkshow nasional yang mengangkat tema “Tionghoa dalam Bingkai Ke-Indonesiaan”yang digagas oleh program studi sejarah Universitas Sanata Dharma dengan Jogja Chinese Art & Culture Center (JCACC). Acara ini menjadi salah satu rangkaian dalam Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY)  ke-XIV yang diselenggarakan pada 13-19 Februari 2019. Rangkaian PBTY merupakan salah satu agenda perayaan Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan tiap tahunnya di Kampung Ketandan.

Sebelum acara talkshow dimulai program studi sejarah yang diwakili oleh dekan fakultas sastra Universitas Sanata Dharma Dr. Tatang Iskarna menandatangi kontrak kerja sama dengan JCACC. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan sinergi pada kebudayaan Tionghoa dalam dunia akademik. Kemudian acara selanjutnya adalah talkshow yang membicarakan mengenai Tionghoa dalam peranannya bagi perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.

Talkshow yang diselenggarakan di Ruang Koendjono Universitas Sanata Dharma ini dihadiri oleh pembicara-pembicara yang sudah tidak asing lagi dalam penelitian akademik kebudayaan Tionghoa. Didi Kwartanada dan Prof. Peter Carey mengisi sesi pertama yang membicarakan tentang sejarah Tionghoa di Indonesia sejak masa kolonial Belanda. Pada sesi kedua talkshow diisi oleh Udaya Halim, Dr. Yerry Wirawan, dan Faizatus Solikhah, M.A.. Pada sesi kedua ini pembicara membicarakan tentang keanekaragaman kebudayaan Tionghoa berdasarkan riset penelitian dari masing-masing pembicara.

Acara ini cukup menyita perhatian banyak kalangan baik umum maupun akademisi dari berbagai universitas. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang memenuhi ruangan dan aktifnya mereka dalam mengikuti kedua sesi talkshow. Talkshow ini dapat memberikan manfaat kepada khalayak umum mengenai kebudayaan Tionghoa yang berkontribusi dalam pencampuran budaya di Indonesia.

Kembali