“Saya yakin tak ada orang yang memiliki informasi mengenai Jawa sebanyak yang saya miliki…” demikian sanjungan Sir Thomas Stanford Raffles terhadap karyanya berkepala The History of Java, yang tahun ini genap berusia dua abad.

Guna memaknai sekaligus merayakan umur dua abad buku setebal bantal ini, para mahasiswa Prodi Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma pada 9 Maret 2017 membicangkannya di Pura Paku Alaman. Terletak di jantung Kota Yogyakarta dengan keramaian lalu lintas yang padat, istana kecil ini memang berdiri tak lepas dari “tangan dan buah pikiran”  Raffles di abad XIX. Bahkan, saat kami berbincang dengan petugas atau abdi dalem Paku Alaman, mereka menyebut masih ada ikatan batin dengan jenderal dari Inggris itu.

Dengan beralaskan lantai pendapa pura yang sejuk itu, kami memunguti aneka ragam informasi dan mempercakapkan kisah di balik pembuatan buku yang menjadi rujukan ilmuwan dalam memahami sejarah Pulau Jawa itu. Sembari kluyuran sejarah, kami juga menerbangkan imajinasi historis dengan meraba dan menyimak berbagai peninggalan Pakualam I-XI berupa arsip dan naskah Jawa. Bak harta karun, semua warisan tersebut tersusun rapi sebagai bentuk penghargaan mereka kepada jejak sejarah.Buku The History of Java juga termasuk jejak sejarah yang patut diapresiasi dan dikaji. (Martinus Danang Pratama Wicaksana)