Sejarah tidak bakal mencatat nama kita di sehelai kertas jikalau kita memang tidak meninggalkan sebuah jejak. Tulisan termasuk kepingan jejak manusia semasa hidup di dunia. Bertolak dari pemahaman itu, Prodi Sejarah, Fakultas Sastra, USD menggelar kursus menulis sejarah dengan tajuk “Pelatihan Jurnalisme Sejarah”. Kegiatan pelatihan ini dimotori dosen Prodi Sejarah, Heri Priyatmoko SS MA yang juga rutin mengisi rubrik opini dan ratusan tulisan berserakan di media massa. Pembicara lainnya, yaitu Bandung Mawardi, esais kenamaan dari Kota Solo.

Lewat kegiatan ini, mahasiswa diajari lincah menuangkan gagasan dalam sepucuk tulisan. Media massa (online dan cetak) memberi cukup ruang untuk mencurahkan pemikiran. Seiring juga menyambut era kejayaan media sosial, mahasiswa perlu dibekali ketrampilan menulis dan ditempa rasa percaya diri untuk “bersuara” di media massa via tulisan (opini, esai, dan feature). Karena itulah, Prodi Sejarah mengadakan pelatihan menulis sejarah secara intensif bagi mahasiswa Prodi Sejarah USD. Kegiatan tidak hanya dikerjakan sekali saja, melainkan 4 kali, yakni 28 September, 5 Oktober, 17 Oktober, dan 19 Oktober. Jumlah peserta dibatasi, harapannya mereka dapat “melahap” materi sebaik mungkin dan serius mempraktikkannya.