Berita

Napas dan Semangat dalam Sastra

01-03-2021 01:13:32 WIB 

Obrolan malam adalah hal yang paling mengasyikan bagi sebagian orang. Pada malam hari pikiran manusia akan jernih dalam berpikir, jernih dalam berkarya, dan jernih dalam berdiskusi. Ini bermula saat seorang wanita dengan tangan terbuka ingin membagikan kisahnya yang menyenangkan dan penuh dengan pikiran ajaib. Tidak terkira bahwa kisahnya akan begitu menginspirasi para insan lainnya. Balqis, begitulah dia akrab disapa teman-temannya. Mahasiswi yang sudah memasuki semester 4 ini sedang giat-giatnya mengembangkan potensi dan talenta yang dimiliki. Dia pun sedang sibuk-sibuknya bekerja sembari kuliah.

Balqis kuliah sambil bekerja sebagai editor untuk Penerbit Indie di Yogyakarta. Balqis juga gemar menulis di Suku Sastra dan memberikan review buku yang menarik di Instagram miliknya. Bahkan, reading club pun diadakannya setiap hari Minggu. Berdasarkan pekerjaan-pekerjaan yang dia geluti, sudah jelas Balqis menyukai hal-hal ‘nyastra’.

 

Menjadi Ketua Bengkel Sastra USD

Mungkin melalui latar belakangnya yang kuat soal sastra itu, teman-teman dari Bengkel Sastra memercayai Balqis untuk menjadi ketua di tahun 2021. Walaupun Balqis sendiri tidak yakin dengan alasan teman-temannya memilih dirinya, tetapi teman-teman memiliki keputusan yang baik untuk menetapkan dirinya menjadi ketua yang akan menuntun teman-temannya dan berkembang bersama.

Hal ini semakin menyenangkan saat dia bercerita tentang Bengkel Sastra. Bagi pribadinya, Bengkel Sastra adalah napas, segala yang berisi muram dan gundah, dan juga sebuah letupan semangat dari gairah muda.

Bengkel Sastra adalah tempat untuk semangat dan berbagai pemikiran, tentunya mereka tidak perlu takut disalahi atas pemikirannya sendiri. Semuanya bisa menjadi apa saja di sini dan memiliki kedudukan yang egaliter, mereka tidak menerima orang yang terlalu dominan.

Balqis bersama teman-teman Bengkel Sastra memiliki mimpi yang ingin mereka wujudkan. Selain kesan dan kenangan yang ingin mereka ciptakan, mereka dan khususnya Balqis penasaran dengan porsi ‘nyastra’ atau ‘nyeni’ yang dimiliki oleh teman-teman Bengkel Sastra. Karena dia tahu tidak semua porsinya sama, maka ada hal-hal baik dan baru yang akan mereka coba. Semua mimpi itu setidaknya sudah direncanakan.

Bagi dirinya, Bengkel Sastra itu penting dan dia berkata kalau dia menyayangi teman-teman di Bengkel Sastra. Dia tidak muluk-muluk dalam memahami dan berdinamika bersama teman-teman Bengkel Sastra.

Balqis melihat banyak potensi dan rasa ingin tahu yang besar dari teman-temannya. Hal-hal yang sederhana tetapi mengasyikkan seperti balas-balasan stiker WhatsApp adalah caranya berdinamika bersama teman-teman Bengkel Sastra. Itu adalah hal yang sederhana tetapi mampu membangkitkan keakraban di dalamnya.

Gadis yang bernama lengkap Balqis Nabila Zahra ini sudah memiliki karya-karyanya sendiri. Bersama Ida Waruwu dan Sindy Asta, Balqis pernah menerbitkan Antologi Puisi yang sangat dia hargai sebagai karya baik yang menjadi bagian dari mereka bertiga. Uniknya, tidak ada karya-karyanya yang membekas dalam dirinya walaupun dia sangat menghargai karya-karyanya tersebut.

“Untuk hari ini tidak begitu. Tidak tahu sepuluh atau dua puluh tahun lagi,” katanya.

 

Program Kerja Tahun Ini

Ada salah satu garapan dari Bengkel Sastra yang dalam waktu dekat ingin Balqis dan teman-teman Bengkel Sastra lakukan, yaitu mengadakan workshop. Menurutnya ini adalah proses yang panjang. Balqis ingin sasaran dari workshopnya adalah anak-anak kecil yang tidak sekolah dan yang tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Tetapi lewat workshop ini Balqis tidak ingin punya mental kolonialis yang datang lalu tiba-tiba membuat acara yang tujuannya mencerahkan. Jadi balik lagi, Balqis memerlukan proses yang panjang untuk mempersiapkan dan mendekatkan diri agar mereka dan anak-anak di sana bisa saling mengenal dan tahu apa yang anak-anak inginkan.

Balqis dengan jujur berkata agar tidak merasa ada di menara gading saat menjawab alasan ingin membantu sesama bahkan rela terjun langsung ke lapangan. Dia merasa kalau mengenal orang-orang akar rumput lebih menyenangkan. Menurutnya, mereka adalah orang yang jujur dan tulus.

Balqis dan teman-temannya juga tidak merasa bahwa apa yang mereka lakukan akan mengubah dunia. Hanya ingin melakukan hal yang insyaallah berguna untuk orang lain dan untuk teman-teman juga.

Wanita yang lahir di kaki Gunung Slamet tepatnya di Kecamatan Baturraden ini berharap dirinya, teman-teman Bengkel Sastra, dan sejawatnya dapat berproses dengan sabar dan penuh sukacita. Tidak lupa hingga akhir Balqis selalu memberi suntikan semangat dan harapan agar sukses untuk teman-teman Sastra Indonesia di luar Bengkel Sastra dan ingin bertemu untuk berdinamika bersama.

 

Penulis: Marcella Tiara Azarine Jelita

 kembali