Berita

Prodi Sastra Indonesia USD Selenggarakan Kuliah Umum tentang Kehumasan

14-10-2019 07:13:33 WIB 

Program Studi Sastra Indonesia USD mengadakan kuliah umum dengan tema “Peran Bahasa untuk Mengatasi Krisis dalam Dunia Kehumasan” Jumat (11/10) di Ruang Koendjono, Gedung Pusat, Kampus II Mrican. Pemateri kuliah umum ini adalah Agung Laksamana, Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia.

Kuliah umum dimotivasi banyaknya alumni Prodi Sastra Indonesia USD dan Fakultas Sastra USD yang berprofesi sebagai humas di berbagai institusi. Terlebih lagi, yang terbaru, salah satu alumnus telah bekerja sebagai humas di salah satu BUMN yang mengelola gas negara.Selain itu, dunia kehumasan memang dekat dengan bidang ilmu yang dikaji di Prodi Sastra Indonesia USD, yaitu bahasa, sastra, dan budaya.

Kuliah umum dibuka oleh Dekan Fakultas Sastra, Dr. Tatang Iskarna, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Humas USD selama dua periode. Dalam sambutannya, Tatang menjelaskan hubungan antara bidang kajian di Fakultas Sastra USD dengan ilmu kehumasan. “Ilmu bahasa, sastra, sejarah, dan budaya yang dipelajari di Fakultas Sastra bersifat teoretis. Oleh karena itu, ilmu-ilmu tersebut perlu diterapkan dalam bidang yang lebih aplikatif. Salah satunya adalah ilmu kehumasan,” kata Dr. Tatang.

Dalam presentasinya, Agung Laksamana menjelaskan bahwa dalam situasi krisis suatu organisasi ada beberapa hal yang harus dilakukan. Yang pertama adalah menghadapi media.

“Jangan menghindar! Menghindar dari wartawan justru akan meyakinkan media bahwa apa yang ditulisnya adalah benar,” kata Agung.

Kedua, gunakan bahasa yang mudah dipahami. “Jangan gunakan jargon internal organsiasi dalam menghadapi krisis,” tambahnya.

Ketiga, bangun hubungan baik dengan media. Wartawan da media bisa “di-influence”. “Akan lebih baik jika sebelum terjadi krisis, bangun sebuah kepercayaan yang baik dengan media,” imbuh lulusan Fort Hays State University ini.

Jika situasi pemberitaan semakin memburuk, humas sebaiknya menggunakan hak jawab. “Kalau perlu, datangi media, klarifikasi, minta interview ulang. Kalau semakin parah baru ke Dewan Pers,” tutup penulis buku Public Relations in the Age of Disruption ini.

Agung menutup kuliah umum dengan mengajak para mahasiswa menggemakan #IndonesiaBicaraBaik sebagai sarana promosi Indonesia ke seluruh dunia.

 kembali